TEORI ORGANISASI
UMUM
Kelompok
7
Kelas
: 2KA33
Nama
Kelompok
1. AYU
SETIA DEWI (11113552)
2. RISTYA
DWIMA .S (17113830)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014/2015
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi adalah Suatu
susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan
dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Empat desain
keputusan yaitu pembagian kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian departemen,
dan rentang kendali yang menghasilkan
struktur organisasi, Para peneliti dan praktisi manajemen berusaha untuk
mengembangan pemahaman mengenai hubungan antar struktur dan kinerja, sikap,
keefektifan, dan variabel lainnya.
Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi
formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan, sebagai berikut :
- Formalisasi
Formalisasi
mengacu derajat dimana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan yang
dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan
memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan / pekerjaan di
dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka
semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja. Formalisasi merupakan hasil dari
spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian
departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang kendali.
- Sentralisasi
Sentralisasi
merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat dimana
kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak. Hubungan
sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut : Semakin
tinggi spesialisasi kerja, maka akan semakin besar sentralisasi, Semakin
sedikit kewenangan yang didelegasikan,maka semakin besar sentralisasi, Semakin
besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi,
Semakin luas rentang kendali, semakin besar sentralisasi.
- Kerumitan
Kerumitan
(complexity) adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah
pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.
Departementalisasi
Pengertian
Departementalisasi adalah proses
penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk
departementalisasi sebagai berikut :
1. Fungsi
2. Produk atau jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa – numeral
1. Fungsi
2. Produk atau jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa – numeral
Departementalisasi Fungsional
Departentalisasi fungsional
mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk
membentuk suatu satuan organisasi.
Organisasi fungsional ini merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama, yang menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.
Organisasi fungsional ini merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama, yang menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.
Departementalisasi Divisional
Organisasi
Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah
(geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur organisasi
divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung jawab atas suatu
produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi
produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai
teknologi pemrosesan dan metode-metode pemasaran yang sangat berbeda satu dengan
yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Departementalisasi wilayah , kadang-kadang juga disebut depertementalisasi
daerah , regional atau geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan
menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi
menjalankan usahanya.
Kebaikan-kebaikan struktur organisasi divisional
sebagai berikut :
- Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat.
- Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.
- Tempat latihan yang baik bagi para manager strategik.
Kelemahah-kelemahan sturktur divisional sebagai
berikut:
- Masalah duplikasi sumberdaya dan peralatan yang tidak perlu.
- Dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijakan antara divisi-divisi
Perusahaan yang melekukan departentalisasi
diuntungkan dengan pembagian control dan koordinasi pada perusahaan tersebut.
Wilayah kekuasaan dan tanggung jawab dipersempit sehingga untuk memimpinnya
menjadi lebih mudah. Departementalisasi sendiri dibagi atas beberapa
macam yaitu :
- Departementalisasi berdasarkan pelanggan
Maksudnya perusahaan akan melakukan pembagian
penjualan produk ke pelanggan,biasanya ada yang bagian produk laki-laki ataupun
perempuan atau tua dan muda. Contohnya adalah pembagian penjualan produk Rexona
ada pembagian untuk produk remaja, laki-laki , perempuan ataupun yang xtra
berkeringat. Dengan dilakukannya pembagian ini penjualan akan lebih tepat
sasaran dan efisien
- Departementalisasi berdasarkan produk
Maksudnya perusahaan akan mengelompokan departemen
sesuai dengan kelompok produk yang dihasilkan misalkannya pembagian departeman
barang untuk mengurusi produksi produk berupa barang dan departemen jasa untuk
menangani produk yang berupa jasa
- Departementalisasi berdasarkan proses
Maksudnya pembagian departemen berdasrkan proses
pengkerjaannya, misalnya pada perusahaan meubel dibagi atas divisi untuk
pengolahan kayu mentah, divisi pembuatan kursi atau meubel kemudian divisi
pengecatan
- Departementalisasi berdasarkan geografis
Maksudnya
pembagian departeman berdasarkan lokasi penjualan produk misalnya departemen
yang mengawasi di jawa dan Bali, di Kalimantan maupun di Sumatara
- Departementalisasi berdasarkan fungsi
Maksudnya pembagian departemann berdasarkan
aktifitas perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, misalnya departemen produksi,
departemen penjualan, departemen pemasaran dan lain-lain. Setelah melakukan
pembagian tugas, maka yang harus dilakukan adalah menetapkan hierarki
pengambilan keputusan. Bagaimana dalam perusahaan perusahaan yang besar
diperlukan cara penentuan pengambilaan keputusan karena tidak mungkin seorang
presiden direktur melakukan pengambilan keputusan pada suatu masalah di cabang
daerah. Oleh sebab itu maka dibentuklah tingkatan-tingkatan pada organisasi
yang mana di tiap tingkatan tersebut terdapat seorang manajer yang dapat
memberikan keputusan dan dapat bertanggung jawab kepada pemimpin di atasnya.
Sehingga para menajer tersebut memiliki kewenagan
untuk melakukan tugas atau misi yang direncanakan oleh organisasi atau
perusahaan namun manajer tersebut juga boleh melakukan inovasi-inovasi agar
divisi dipimpinnya dapat berkembang dengan syarat harus sesuia dengan misi
perusahaan, Selain itu untuk melakukan pengorganisasian yang baik diperlukan
komunikasi yang baik antar kantor cabang di adakan rapat antar kantor cabang
yang membicarakan masalah-masalah yang ada pada tiap divisi maupun pada kantor
cabang selain itu pada rapat ini sebagai tempat untuk memberiakan pengarahan
ataupun misi kepada para manajer pimpinan cabang maupun divisi untuk dapat
mengembangkan divisi atau cabangnya.
MODEL-MODEL DESAIN ORGANISASI
Desain organisasi yang umum :
- Struktur sederhana
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang
dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang
luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi.
Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana
manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan dari
struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan,
kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas.
Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun
selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai
tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan
sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di
puncak.
- Birokrasi
Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas
operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan
ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai
departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan
pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando. Kekuatan utama birokrasi
ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara sangat
efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa
menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat
mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi. Kelemahan besar lainnnya adalah
ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang
untuk modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi
masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan
terprogram yang mapan.
- Struktur matriks
Struktur matriks adalah sebuah struktur yang
menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi
fungsional dan produk. Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen
periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan
pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah,
universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.
Model Desain Organisasi :
Model desain organisasi atau struktur organisasi
adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan
kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara
fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda
dalam suatu organisasi. Disain mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja,
standardisasi, koordinasi, sentralisasi, desentralisasi dalam pembuatan keputusan
dan besaran satuan kerja.
Pada penerapannya, model desain orgranisasi terdiri
dari 2 model, yaitu Desain organisasi Mekanistik dan Desain organisasi
orgranik.
- Desain Organisasi Mekanistik.
- Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.
- Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi.
- Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
- Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental.
- Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
- Proses penyusun tujuan dilakukan di tingkat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok.
- Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.
- aga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.
- Desain Orgranisasi Orgranik.
- Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
- Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
- Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
- Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
- Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.
- Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
- Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri.
- vasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi.
- Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
- Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental.
- Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
- Proses penyusun tujuan dilakukan di tingkat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok.
- Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.
- aga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.
IMPLIKASI MANAJERIAL DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI
Dapat menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas didalam suatu organisasi, karena ada teori yang mengatakan posisi adalah kualitas maka setiap orang yang menempati posisi yang ia kuasai dalam suatu organisasi akan menghasilkan kontribusi besar dalam suatu organisasi tersebut. itulah alasan mengapa diperlukan implikasi manajerial desain dan struktur organisasi.
Dapat menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas didalam suatu organisasi, karena ada teori yang mengatakan posisi adalah kualitas maka setiap orang yang menempati posisi yang ia kuasai dalam suatu organisasi akan menghasilkan kontribusi besar dalam suatu organisasi tersebut. itulah alasan mengapa diperlukan implikasi manajerial desain dan struktur organisasi.
Referensi :


