Rabu, 26 Maret 2014

Ada “cinta” diantara “persahabatan”


awal yang cerah dipagi hari, sebut saja reza. Reza ini mempunyai sahabat dekatnya yang bernama selly mereka sudah berteman semenjak kelas 1 SMA. Mereka sudah mempunyai banyak pengalaman yang meraka jalani bersama. Sering kali reza memperlakukan selly sebagai cewe yang lebih dari seorang sahabat, tetapi selly tidak pernah mengerti apa maksud yang diperlakukan oleh reza selama ia jalani bersama bahkan reza sering kali mengorbankan waktunya demi selly yang sangat dihargainya. Namun selly hanya bisa memberikan sedikit perhatiannya untuk reza. Tetapi disatu sisi datanglah kehadiran teman dekat dari selly yang bernama rara. Selly sudah menganggap rara seperti orang yang ia percaya karena mereka sudah saling mengetahuinya satu sama lain. Suatu hari selly menceritakan tentang pengalaman yang ia jalani bersama reza ke pada rara yang juga shabatnya sendiri bahkan selly sering kali mengajak rara untuk pergi bersama reza. Tetapi terkadang sikap rara yang sudah berbeda dengan yang ia kenal dulu, akhir-akhir ini rara  yang menceritakan reza ke pada selly dan rara tiba-tiba menanyakan kepada selly 
“sel kalau boleh jujur sebenarnya reza perhatian juga ya? Dan apa lu suka sama reza sel ?” selly hanya menjawab “ga tau ra, kan lu tau gw sama dia udah lama sahabatan, emangnya kenapa ra suka ya sm reza?” rara pun menjawab “hmm sudah lah lupain aja sel”. Selly hanya berfikir dalam hati “apa rara juga suka dengan reza” (keadaan menjadi hening). keesokannya reza sudah semakin tidak nyaman dengan adanya rara ia hanya takut menyakiti perasaan selly, hanya karna sikap rara yang mulai menunjukan perhatiannya untuk reza di depan selly sahabatnya sendiri. Selly pun semakin benci melihat sikap rara yang begitu sangat tidak pantas ia lakukan didepannya karna sebenarnya selly pernah bercerita kepada rara sebelumnya kalau ia suka dengan reza hanya karna status selly yang sudah lama bersahabat dengan reza. Tapi ternyata yang selly fikir pada rara sangatlah fatal karna dia menunjukan bahwa dia juga suka dengan temen sahabatnya sendiri yaitu  reza dengan sikap perhatian yang ia kasih untuk reza didepannya. Reza pun bertekat untuk mencoba menembak selly disebuah tempat makan. Reza berkata “sel apa kamu sayang sama aku?”. selly menjawab “maaf za aku belum bisa jawab pertanyaan kamu” dan reza berkata “ya suadah ngga apa-apa koq kalau kamu belum bisa jawab, aku akan tunggu di malam ulang tahun kamu nanti!!”. Waktu pun berganti selly  pun bertekat mengundang rara untuk datang ke acara ulang tahunnya yang ke 20 tahun. Reza pun bersiap-siap untuk membawa 2 batang bunga mawar merah dan mawar putih dan tidak lupa ia membelikan boneka tedybear untuk selly. pada malam itu pukul 07.00 WIB acara pun siap dimulai selly yang begitu cantik menggunakan gaun putihnya dengan menghiasi rambut yang terurai panjang yang ia perlihatkan khusus untuk reza dihadapannya yang membuat reza semakin terkagum-kagum. Tak lama rara pun menyusul datang menggunakan gaun berwarna hitam dan berdiri tepat disebelah reza tak lama acara pun dimulai selly pun memotong kue yang pertama untuk reza setelah itu reza memberanikan diri untuk berlutut di hadapannya selly dan menyatakan “sel apa kamu mau merima aku jadi pacar kamu? Kalau kamu mau nerima aku, kamu boleh ambil mawar putih ini jika kamu menolaknya kamu boleh ambil mawar merah ini?” (keadaan menjadi hening), dan selly menjawab “iya aku  mau za.” (sambil mengambil mawar putih). Rara pun sadar bahwa hanya selly lah yang pantas mendapatkan reza dan ia berfikir dengan apa yang ia lakukan kemarin sangatlah menyesal karna ia sudah menyakiti sahabatnya sendiri. Dan rara pun meminta maaf kepada selly dan reza dengan apa yang kemarin ia lakukan. Ternyata keindahan sabahat itu lebih penting dari pada mengambil sesuatu yang bukan kita punya…

Rabu, 19 Maret 2014

Kebudayaan jawa pada upacara tingkeban (tujuh bulanan)

Biasanya dalam adat kebudayaan jawa yang saya tahu adalah acara tujuh bulanan (tingkeban) adat ini sering banget dilakukan sama semua orang tetapi lebih sakral bila adat ini dilakukan bagi orang jawa karena dari adat jawa sendiri masih saja dilakukan pada tradisi keraton dan masyarakat jawa pun masih saja menggunakan tradisi seperti ini. Salah satu tata cara pada upacara tujuh bulan yang dilakukan adat jawa adalah upacara siraman ini biasanya dilakukan ditempat khusus pada saat acara tujuh bulan dimulai. Siraman ini dimaksudkan dengan siram yang artinya mandi. Tempat yang telah diisi air ini biasanya berasal dari tujuh sumber air yang dicampurkan dengan bunga sritaman  yang terdiri dari bunga mawar, bunga melati, kenanga, dan bunga kantil. Pada saat acara siraman ini di mulai biasanya sang ibu yang sedang hamil akan dimandikan dengan air kembang dan disertai dengan doa yang bertujuan untuk memohon kepada Allah SWT agar selalu diberikan rahmat dan kesehatan bagi sang ibu dan calon bayi itu sendiri. Upacara siraman juga dilakukan dipagi hari dan diiringi dengan alunan gamelan.
Orang pertama yang mendapatkan kehormatan untuk memandikan adalah calon kakek , calon nenek dan disusun dengan beberapa ibu yang sudah mempunyai cucu dan jumlah yang memandikan juga harus 7 orang. Bagi adat jawa itu sndiri tujuh artinya pitu yang disebut juga dengan pitulung yang artinya supaya dapat diberikn pertolongan. Sesudah dimandikan dengan air kembang juga yang terakhir dikucuri dengan air suci dari kendi sampai airnya abis, kemudian kendi yang kosong akan banting ketanah agar dapat mengatahui sang calon bayi laki-laki atau perempuan. Kalau paruh dan corot kendi tidak pecah maka anaknya laki-laki, dan apabila kendinya pecah maka anaknya perempuan.
Pada upcara kedua pada adat jawa ini juga diharuskan sang ibu yang harus didandanin dengan beberapa motif kain yang berjumlah 6 buah kain batik atau kain lurik. Kain ini juga memiliki arti sikap satria maksudnya agar hidup makmur dan berbudi luhur. Selanjutnya kain batik dikenakan pada calon ibu yang diikat dengan tali yang terdiri dari benang anyaman daun kelapa dan tali tersebut dipotong oleh calon ayah. Ini juga melambangkan bahwa semua kesulitan yang dihadapi keluarga, akan di batasi oleh calon ayah. Sesudah memotong tali dua buah kelapa gading diluncurkan kedalam kain batik yang sudah dipakai oleh calon ibu, kedua kelapa tersebut di jatuhkan diatas kain batik, yang melambangkan agar kelahiran yang lancar dan selamat serta dapat menjalani kehidupan yang baik dan mempunyai sikap berbudi pekerti. Selanjutnya calon ayah mengambil salah satu kelapa tersebut dan memecahkan dengna menggunakan golok. Kalau kelapanya pecah jadi dua tandanya anaknya perempuan, kalau kelapa itu airnya menyembur keluar artinya anaknya laki-laki.

            Dan upacara yang dilakukan di adat jawa yang terakhir adalah angreman artinya mengerami telur, calon orang tua ini duduk diatas tumpukan kain yang sudah dipakai tadi, seolah-olah mengerami telur  dan menunggu waktu sampai bayinya lahir dengan sehat dan selamat. Kemudian calon orang tua juga mengambil beberapa macam makanan dari sesaji yang sudah disediakan di sebuah cobek dan harus dimakan bersama sampai habis. Dari ketiga inilah upacara ritual tujuh bulan  yang sering dilakukan bagi adat jawa dan bagi saya kebudayaan  adat jawa ini sangat mempunyai tata cara tersendiri agar dalam mengambil sebuah keputusan kita harus berhati-hati karena setiap kita melakukan pasti ada artinya tersendiri, istilahnya jawa itu terlalu banyak patangan dan aturannya.