Sabtu, 28 Maret 2015
Rabu, 11 Maret 2015
Arti Penting Komunikasi
A. Pengertian dan arti penting
komunikasi
Wilbur
schrarmm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi yang dapat
diuraikannya dengan “komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti secara umum (common) atau bersama. Namun istilah yang dipakai secara umum ini
adalah komunikasi yang mengandung
berbagi informasi, ide, atau sikap, pesan atau gagasan pada orang lain dengan bermaksud agar orang
lain tersebut memiliki kesamaan informasi, pesan atau gagasan dengan pengirim
pesan.
Pengertian
komunikasi
Kata
komunikasi (communication) yang
berati ‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran pikiran’. Jadi secara garis besar,
dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar
terjadi sesuatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar
pesan) dan komunikasi (penirima pesan).
Proses komunikasi dapat
diartikan sebagai ‘transfer informasi’ atau pesan dari pengiriman pesan sebagai
komunikator dan kepada penerima sebagai komunikasi. Dalam proses komunikasi
tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian antara kedua pihak yang terlibat
dalam proses komunikasi.
B. JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
B. JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
Jenis-jenis
Komunikasi, yaitu :
1.Komunikasi Intrapribadi :
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication)
adalah komunikasi dengan diri sendiri,
baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.
2. Komunikasi Antarpribadi :
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)
adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan
respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus
komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication)
yang hanya melibatkan dua individu, misalnya suami- istri dan guru-murid.
Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam
jarak yang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan
secara langsung dan simultan.
3. Komunikasi Kelompok (Kecil) :
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang
dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri
merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi
satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling mengenal satu sama lain,
dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi
antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.
4. Komunikasi Publik :
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang
pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu
persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan
lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal; menuntut
persiapan pesan yang cermat, menuntut kemampuan menghadapi sejumlah besar
orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang dihadiri
sejumlah orang; merupakan peristiwayang direncanakan; dan ada orang-orang yang
ditunjuk secara khusus melakukan fungsi-fungsi tertentu.
5. Komunikasi Organisasi :
Komunikasi organisasi (organizational communication)
terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung
dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi
juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi
publik tergantung kebutuhan.
6. Komunikasi Massa :
Komunikasi massa adalah
komunikasi yang menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah
lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang
yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum,
disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.
PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah setiap langkah
yang menciptakan informasi dan mudah dipahami oleh komunikan. Atau dapat
diartikan bagaimana komunikator menyampaikan
pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan
makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan
untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada
umumnya). Proses komunikasi ini banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi
dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan
proses komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Ide
: ide/gagasan yang diciptakan dari sumber komunikator.
2.
Encoding : ide yang diciptakan kemudian dialih bentukan menjadi lambang-lambang komunikasi yang mempunyai
makna dan dapat dikirimkan.
3.
Pengiriman : pesan yang telah di-encoding selanjutnya dikirim melalui
saluran/media yang sesuai dengan karakteristik dari lambang-lambnag komunikasi
yang ditujukan kepada komunikan.
4.
Decoding : penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk
mengartikan maksud pesan tersebut.
5.
Penerimaan atau balikan : pesan tersebut telah dihasilkan dari di-decoding, yang akan mengirim kembali pesan
tersebut ke komunikan.
C. KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi
efektif adalah komunikasi yang dihasilkan sikap kebersamaan (commonness),
kesepahaman antara sumber dengan penerima. Sebuah komunikasi akan efektif
apabila audience menerima pesan, pengertian, dan sama seperti yang dikehendaki
oleh penyampaiannya. Secara sederhana,
komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil menyampaikan apa yang
dimaksudkannya. Menurut Tubbs, (Yusrizal:2005) Secara umum, komunikasi dinilai
efektif bisa rangsangan yang disampaikan dan yang di maksudkan oleh pengirim
atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang
ditangkap dan dipahami oleh penerima.
Ada lima hal yang dapat dijadikan sebagai ukuran bagi komunikasi
yang efektif, yaitu:
1. Pemahaman
Pemahaman yang dimaksud adalah penerimaan yang cermat oleh
komunikan (penerima pesan) terhadap kandungan rangsangan yang dimaksudkan oleh
komunikator (pengirim pesan). Dalam hal ini, komunikasi dikatakan efektif jika
penerima pesan memperoleh pemahaman yang cermat terhadap apa yang disampaikan
oleh pengirim pesan.
2. Kesenangan
Komunikasi efektif
terjadi jika diantara komunikator dan komunikan terdapat rasa saling senang.
komunikator merasa senang menyampaikan informasi kepada komunikan, dan
sebaliknya komunikan juga senang menerima informasi dari komunikator.
3. Mempengaruhi Sikap
Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan
sehari-hari. Dalam berkomunikasi, komunikator berusaha untuk mempengaruhi sikap
komunikan, dan berusaha agar komunikan memahami ucapannya. Jika komunikator
dapat merubah sikap dan tindakan komunikan, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi
efektif sudah terjadi.
4. Memperbaiki Hubungan
Salah satu hal yang menjadi kegagalan utama dalam berkomunikasi
adalah munculnya gangguan akibat dari hubungan yang tidak baik antara
komunikator dengan komunikan. Hal ini terjadi karena adanya rasa frustasi,
kemarahan, atau kebingungan diantara keduanya. Oleh sebab itu, agar komunikasi
efektif, maka perlua adanya tindakan memperbaiki hubungan antara komunikator dengan
komunikan terlebih dahulu.
5. Tindakan
Mendorong komunikan untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan
keinginan komunikator merupakan suatu hal yang paling sulit dicapai dalam
berkomunikasi. Namun, keefektifan komunikasi sangat bergantung kepada tindakan
yang dilakukan oleh komunikan setelah berkomunikasi. Jika komunikan melakukan
tindakan seperti yang dikatakan komunikator, maka dapat dikatakan komunikasi
efektif telah terjadi.
D. IMPLIKASI MANAJERIAL
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi
berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu
salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke
depan dan perumusan tindakan.
jadi implikasi manajerial
memiliki arti Proses Pengambilan Keputusan Partisipatif Dalam Organisasi
manajerial yang baik.
Teori Managerial Grid
Teori
dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi
dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”.
Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang
didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :
1. Improvised artinya
pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini
dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
2. Country Club artinya kepemimpinann didasarkan
kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan
individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja
yang nyaman dan ramah.
3. Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa
keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu
yang penuh dengan pengabdian dan komitmen.
4. Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja
sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan
individu dalam organisasi.
5. Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan
pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata
lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan
kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang
memuaskan.
REFERENSI
Tommy, Suprapto. 2009. “Pengantar Teori
& Manajemen Komunikasi”. Yogyakarta : Media Pressindo.
L. Tubbs, Stewart, Sylvia Moss, Deddy
Mulyana (penerjemah). 1996. “Human Communication Prinsip-Prinsip Dasar”.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Langganan:
Komentar (Atom)

